Klaten, 19 November 2011. Pagi-pagi setelah sholat subuh saya menghubungi Faiza lewat sms di HP untuk mengkonfirmasi keberangkatan kita ke Makam Pandanaran, di Desa Paseban, kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Setelah sms-an dan telpon dengan dia, masing-masing kita mempersiapkan segala kebutuhan yang akan di bawa ke lokasi tersebut.
Dengan semangat 45 saya mandi dengan sigap dan Faiza berangkat dari jogja kurang lebih jam 8 pagi. Tapi sayangnya di tengah perjalanan tepatnya di Prambanan ada Operasi Motor Oleh POLRES Klaten secara besar-besaran. Akhirnya harus ngeluarin uang 50 rb dech sebagai penebus karena g ada SIM. Eh di tengah perjalan uang 50 Rb yang ada di tasnya terbang melayang indah di jalan. Dan ketika di balik ulang, tidak ada lagi. Akhirnya Faiza mengikhlaskan aja dech..sebagai wujud pengorbanan dan perjuangannya. hehehe sabar eaa bu....
Perjanjian awal kita ketemu di Museum Pabrik Gula Gondang Klaten, tapi ternyata faiz sudah lebih jalannya sampai gapura masuk kota Klaten, akhirnya saya menyusulnya ke sana. Setelah saya menghampirinya kita berdua langsung jalan bersama menuju Makam Sunan Pandanaran. Kurang lebih 20 menit kita sudah sampai di Makam Sunan Pandanaran dan kita melakukan breefing untuk persiapan EKSPEDISI.
15 menit berlalu dan langsung saja kami mulai EKSPEDISI. Kami memulainya dari Opening di depan Gerbang Masuk Makam Sunan Pandanaran dan berjalan ke atas menuju makam yang jaraknya kurang lebih 100 meter ke atas. Memamang cukup melelahkan perjalanan ke atas, sampai kita berhenti sejenak untuk melepaskan lelah sebentar sambil menikmati pemandangan yang ada di ujung timur, utara dan selatan pegunungan-pegunungan yang indah, ditambah awan putih yang menghiasi pegunungan itu.
Siang itu panasnya minta ampun, ketika faiza sebagai presenter membawakan acara ini, sedikit kita tersendak-sendak alias banyak cutnya karena kaki yang menempel di lantai terasa panas dan ini yang membuat tidak betah berdiri ditempat dan harus pindah-pindah tempat. Selain itu Faiza ketika berbicara masih banyak kata "e" dan "e" makanya saat pengambilan gambar sering ke potong, karena kebiasaan mengeluarkan kata "e"-nya yang menghambat dalam pengambilan shot dalam scane-nya.
Untuk memasuki Makam terlebih dahulu kita ijin kepada penjaga yang ada di pendopo tentang maksud dan tujuan kita kesini. Setelah kita di beri ijin langsung saya dan Faiz masuk ke dalam dan menemui juru kunci Bpk. Sarjito. Disana kami berdialog dan bertanya-tanya tentang sejarah Sunan Pandanaran dalam menyebarkan Agama Islam di Ds. Paseban Kec. Bayat Kab. Klaten ini.
Kurang lebih 20 menit kita ngobrol bersama dan bertanya-tanya, waktunya kita memasuki makamnya yang posisinya naik ke atas/puncaknya gunung. Posisi makamnya ada di dalam sebuah rumah. Dan pintu-pintu untuk masuk ke dalam ruangan tingginya kurang lebih 70 Cm, dan setiap orang yang mau masuk harus menundukkan kepala. Sebelum saya masuk di deket Kijing Makam Sunan Pandanaran, kami meminta panduannya tata krama dalam meminta maksud dan tujuannya dalam berziarah. Selesai di beri bimbingan tata caranya saya langsung masuk ke dalam dan mendekat di samping kijing.
Disana saya mendoakan Sunan Pandanaran dan saya berdoa kepada Allah berharap dengan berdoanya di tempat suci ini dan di makamnya Wali Allah (melalui perantara) bisa di bantu lebih cepat untuk terkabulnya doa. Selesai berdoa saya mengambil bunga yang ada di atas kijing dan saya bawa pulang.
Diperjalanan pulang awan mendung mulai mengepul dilangit hitam pekat. Dan kami cepat-cepat mencari tempat makan sekaligus untuk berteduh bila turun hujan. Sesampainya di Pasar Wedi kami mampir ke salah satu warung bakso. Dan waktu itu pas turun hujan deres banged. Ya kami berharap dengan selesainya aktifitas kami yang langsung diberikan hujan benar-benar bisa membawa berkah. Dan kami berharap kita bisa sama-sama sukses meraih impian kita. Amin....
0 komentar: