• Bosku Marah

    Malam ini terasa capek banged badanku, biasalah kerjaan lumayan banyak. Melayani orang yang pada ngenet disini. Ada yang minta bantu masalah koneksi, facebook yang g gisa dibuka, email, dan juga ngeprint. Pelanggan warnet di dalam tempat kerjaku ini macam-macam. Dari kalangan anak-anak sampai kakek-nenek, wuiiiihh keren eaa hehehe...ya seperti itulah.

    Sembari saya ngetik dan ngobrol bareng big bos saya, yang kebetulan malam ini kesini. Kesininya big bos untuk mengambil uang selama 3 hari ke belakang yang belum di ambilnya. Heuummm selisih uangnya kurang lebih 20.000. Katanya dalam bendelan yang seharusnya 100 rb menjadi 90 rb tiap bandelnya. Kecurigaan bos tertuju pada temen saya perempuan. Gak tau kenapa dia lebih curiga dengan dia, katanya sich dulu pernah sewaktu waktu terjadi kehilangan uang juga. Dan sempet ke pergok juga ulahnya.

    Kenapa sich kawan, ambil uang tanpa bilang-bilang. hehehe namanya juga nyuri... masak mau ambil to her...:)
    heumm it's oke...tak masalah bagi saya jika memang ada yang ngambil. Namun big bos ini lo marahin lia *konon - sedikit menurigai juga.. eehh ngomong-ngomong ternyata Big Bos juga curiga dengan saya. 

    Masak Heru nyuri dan ngambil uang tanpa bilang, perasaan dalam sejarah Yunani Kuno belum pernah ada dech. Kalaupun saya ngambil uang, pasti saya mencatatnya dan ada keterangannya. Uang yang saya ambil itu adalah gaji bulanan saya, yang bisa di ambil kapan saja.

    Dalam proses perhituangan uang yang tadi sempet rancau, akhirnya selesai. Namun permasalahannya belum selesai sampai disitu. Setelah Big Bos menyuruh saya untuk mengeprint jadwal kerja yang mintanya di kosongin kolom-kolomnya. Big Bos bilang, kalo saya akan di jadwalkan masuk kerja pagi.

    Langsung saja saya bilang... "Untuk minggu ini saya bisa mb...biasa saya sering manggil Big Bosku dengan mb... biar lebih deket dan akrab gitu... "

    La terus gimana? kata Big Bosku,... bukannya dulu perjanjiannya u dalam seminggu masuk pagi sekali?

    Terus saya menjawab : "ya memang bener...tapi ini masalahnya jadwal kuliahku belum turun, jadi tidak bisa langsung dibikin jdwal. La kalo sampai pas aku kuliah, ada jadwal kerja masuk pagi... ya saya g bisa now mb..."

    "Ya itu terserah u, dan urusan kamu, yang penting pokoke seminggu u masuk pagi. Itu dah perjanjian dulu, kalau emang dah g betah ya dah saya bisa cari yang lain. Kalau u emang mau keluar ya aku cari orang lain now...."

    "Eaa saya tau, perjanjiannya dulu mb...tapi kan jadwal kuliahku belum turun, ya bikin jadwal seminggu ini dulu. Baru bsuk kalo jadwalku turun, langsung jadwal lanjutannya dibikin..."

    "Ya capek now dek....kalo bikin lagi..."

    Sambil prengat-prengut, Big Bos saya merapikan barang-barangnya dan langsung pergi keluar dari tempat kerjaku ini. Dia keluar pulang ke rumah dengan muka yang mengkerut, sebel, benci dan jengkel semuanya jadi campur aduk seperti rujak pak Narno...hehehe

    Dalam hatiku, kenapa permasalahan yang sebenarnya mudah diselesaikan dengan baik-baik. Tapi kenapa pilih seperti itu. Kenapa Big Bos tidak mau menghargai kesibukanku untuk kuliah. Itu sama saja tidak menghargai hak saya sebagai pekerja. Kalau setelah jadwalku turunkan bisa tau dan jelas nantinya dalam memberikan jadwal. Tapi kalau seperti ini sama saja mematikan aktifitas kuliah saya. Kalau saya pikir, ya memang saya harus cepat pergi dari kerjaan ini. 

    Cara kerja yang di kekang, dan terlalu banyak aturan inilah yang membuat saya pribadi dalam bekerja tidak nyaman dan tidak senang dalam melakukan aktifitas kerja. Apalagi di atur seperti ini seperti itu, terlalu ngekang banged. Perasaan sebel dan benci inilah yang banyak temen-temen kerja saya rasakan. Kami semua tidak nyaman bekerja seperti ini....alias g betah....

0 komentar:

Posting Komentar